cover
Contact Name
Muhammad `Ainul Yaqin
Contact Email
ayaqin28@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalalqodiri@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
ISSN : 22524371     EISSN : 25988735     DOI : -
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Qodiri Jember. Jurnal ini memuat kajian-kajian pendidikan, Sosial dan Keagamaan. Terbit dua kali dalam setahun pada bulan April dan Agustus. Redaksi mengundang para akademisi, dosen, maupun peneliti untuk berkontribusi memasukkan artikel ilmiahnya yang belum pernah diterbitkan oleh jurnal lain. Naskah diketik dengan spasi 1,5 cm pada kertas ukuran A4 dengan panjang tulisan antara 20-25 halaman, 7000-9000 kata. Naskah yang masuk dievaluasi oleh dewan redaksi dan mitra bestari.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 2 (2015): Agustus" : 6 Documents clear
DESAIN PRODUK PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Anam, Nurul
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 9 No 2 (2015): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.829 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v9i2.1576

Abstract

ABSTRAK Desain pembelajaran atau desain instruksional menggambarkan program pembelajaran dalam satuan-satuan tertentu. Ada berbagai model pengembangan desain pembelajaran, yaitu model Dick & Carey, Gagne & Briggs Pekerti yang dikenal dengan MPI (Model Pengembangan Instruksional) dan Romiszowski. Sedangkan multimedia pembelajaran diartikan sebagai kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi, suara dan video. Aneka media tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan kerja yang akan menghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai komunikasi yang sangat tinggi. Berdasarkan model desain pengembangan pembelajaran tersebut, maka prosedur pengembangan multimedia pembelajaran dibagi dalam empat tahap, yaitu analisis kebutuhan, mengembangkan desain pembelajaran, persiapan pembuatan media pembelajaran, uji coba dan revisi produk. Key Words: Desain, Produk, Pembelajaran, Multimedia
EVALUASI PRORAM BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERJA KONSELING Fitriya, Anita
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 9 No 2 (2015): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.443 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v9i2.1577

Abstract

Abstrak Evaluasi merupakan suatu proses sistematis untuk mengetahui bukti dalam menentukan perubahan pada efektifitas program dan dampak program bagi siswa. Dengan kata lain dapat pula dikatakan bahwa evaluasi merupakan perkiraan terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa terhadap tujuan dan nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam suatu program bimbingan dan konseling. Tetapi kemudian evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling (product) atau evaluasi hasil bimbingan dan konseling belum mampu mengungkapkan pelayanan bimbingan secara utuh sehingga belum dapat menggambarkan ekseluruhan progran bimbingan dan konseling. Key Words: Evaluasi, Proram Bimbingan Dan Konseling, Kualitas Kerja Konseling
PENDEKATAN PRURALISTIK MANAJEMEN KELAS MODEREN DALAM KEARIFAN LOKAL PENGELOLAAN KELAS BESAR PEMBELAJARAN PESANTREN Yaqin, Muhammad Ainul
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 9 No 2 (2015): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.039 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v9i2.1578

Abstract

Abstrak Sampai saat ini, pesantren telah menunjukan berbagai dasar keunggulanya di tengah berbagai macam kekurangannya, pesantren secara perlahan sanggup membuktikan sejajar dengan logika pendidikan moderen bahkan menjadi anti tesis perbaikanya, meskipun dalam cakupan yang sangat sederhana, setidaknya dalam hal ini: pertama; ruang pesantren merupakan sebuah ruang kelas besar yang telah didesain sedemikian khas berasaskan symbol kearifan local pesantren guna membentuk lingkungan pembelajaran yang berakhlaq mulia berdasarkan tuntutan agama; dan kedua: harmonisasi sosioemosianal antara guru besar (kyai) dengan guru guru kecil (Ustadz/santri senior) dengan para santri umumnya terjalin sangat sangat erat yang membentuk hirarki sub kultur yang khas ala santri dengan kiainya, dan ketiga: didalam kelas besar Pesantren tersebut sekelompok masyarakat belajar telah sedang diorganisir secara tradisional, bahkan hingga siswa/santri tersebut menjadi alumni sekalipun akan terus menerus berada dalam orbit organisasi ini dengan kebanggaan yang mendalam pada guru dan almamaternya. Key Words: Pruralistik, Manajemen Kelas Moderen, Kearifan Lokal, Pengelolaan Kelas Besar, Pembelajaran Pesantren
INTERPRETASI SIMBOL “ISLAM PASTI, NKRI HARGA MATI” (REFLEKSI MASYARAKAT LOKAL ATAS KONDISI ISLAM DAN BERNEGARA) Wildana, Dina Tsalist
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 9 No 2 (2015): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.367 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v9i2.1579

Abstract

ABSTRAK Sejarah panjang menceritakan kedekatan agama Islam dengan budaya, sehingga Geertz mengatakan bahwa agama masyarakat Jawa adalah sinkretik. Demikian pula daerah-daerah lain di nusantara, Islam mudah tersebar karena sikap terbuka terhadap budaya setempat. Sikap yang demikian ini belakangan mendapat stigma bid’ah dan tahayul serta mendapat serangan atas nama pemurnian islam. Salah satu pondok pesantren di Jakarta dengan kelompok dakwahnya pasang badan di depan para tokoh budayawan dengan tetap mengatasnamakan Islam. Indonesia dengan berbagai corak budyaa yang dimiliki bisa tetap Islam tanpa harus berubah menjadi bangsa lain. Dengan semboyan “Islam Pasti NKRI Harga Mati” kelompok ini ingin membangkitkan kembali kecintaan, kebanggaan dan kepercayaan diri menjadi Bangsa Indonesia. Key Words: Interpretasi Simbol, Islam, NKRI
KEBEBASAN MANUSIA BERDASARKAN FILSAFAT KHÛDÎ (EGO/DIRI) MUHAMMAD IQBAL Anwar, Khoirul
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 9 No 2 (2015): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.14 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v9i2.1580

Abstract

Abstrak Ciri khas ghirah adalah kebebasan. Ghirah bebas untuk memilih dan menentukan berbagai kemungkinan yang ada untuk kediriannya dan tanpa ada paksaan atau halangan dari persona lain. Bagi Iqbal, kehendak akan semakin menemukan maknanya manakala didasari oleh ‘Isyq (love/cinta). Kehendak yang dibumbui dengan cinta akan menambah rasa, aroma dan kebermaknaan tindakan manusia. Hanya kehendak yang dibumbui dengan cinta yang dapat menjadikan faktisitas ego semakin hidup, lebih membara dan lebih berkilau. Konsep kebebasan yang diusung oleh Iqbal bernuansa religious karena didasari oleh doktrin teologis, Khalifah. Kebebasan adalah dasar ontologis makna kehidupan manusia. Kebebasan berarti bebas berkehendak. Kebebasan adalah sarana dan modus manusia untuk meraih pencapaian diri pada level eksistensi diri yang paling tinggi, yaitu kodrat manusia sebagai niyãbati ilãhi (vicegerance of God/wakil Tuhan). Key Words: Pola-pola, Manajemen, Pondok Pesantren
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI Nurhayati, Umi; Anam, Nurul
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 9 No 2 (2015): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.601 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v9i2.2894

Abstract

Matakuliah Pendidikan Antikorupsi ini tidak berlandaskan pada salah satu perspektif keilmuan secara khusus. Berlandaskan pada fenomena permasalahan serta pendekatan budaya yang telah diuraikan diatas, matakuliah ini lebih menekankan pada pembangunan karakter antikorupsi (anti-corruption character building) pada diri individu mahasiswa. Supaya matakuliah pendidikan antikorupsi berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen pembelajaran. Menurut Terry, manajemen adalah proses, yakni aktifitas yang terdiri dari empat subyektivitas yang masing-masing merupakan fundamental. Keempat subyektivitas itu- yang ada dalam dunia manajemen dikenal sebagai P.O.A.C adalah planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan), controlling (pengawasan). Oleh karena itu, implementasi manajemen pembelajaran matakuliah pendidikan antikorupsi sangat berkaitan dengan empat unsur manajemen tersebut. Berpijak dari konsep manajemen dan pembelajaran, maka konsep manajemen pembelajaran matakuliah pendiidkan antikorupsi dapat diartikan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan si pebelajar dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan matakuliah pendidikan antikorupsi. Dalam “memanaje” atau mengelola pembelajaran, manajer dalam hal ini dosen melaksanakan berbagai langkah kegiatan mulai dari merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan. Pengertian manajemen pembelajaran matakuliah pendidikan antikorupsi dapat diartikan secara luas dalam arti mencakup keseluruhan kegiatan bagaimana membelajarkan mahasiswa mulai dari perencanaan pembelajaran matakuliah pendidikan antikorupsi sampai pada penilaian pembelajaran matakuliah pendidikan antikorupsi

Page 1 of 1 | Total Record : 6